TTX (Table Top Exercise) dan CPX (Command Post Exercise) sebagai bentuk pelatihan yang di berikan kepada seluruh pelaku penanggulangan kebencanaan dalam rangka upaya untuk meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana yang efektif dan efesien. Metode Pelatihan ini di bagi dalam beberapa tahapan, yaitu :
- Tahap Pelatihan
- Tahap Simulasi
- Geladi Ruang
- Permainan
- Drill
- Tahap Uji Sistem
- Geladi Posko
- Geladi Lapangan
TTX (Geladi Ruang)
Dilaksanakan dengan metode Diskusi informal dengan fokus kepada Prosedur apakah aplikatif untuk di laksanakan.
- Sebuah metode latihan dimana unsur pimpinan yang memiliki fungsi komando dari berbagai instansi, rencana dan teknis pelaksanaan dalam menghadapi situasi darurat.
- Terkait tanggap darurat bencana, melaksanakan rapat koordinasi untuk melakukan tinjauan kebijakan, strategi, prosedur
Pelaksanaan TTX Berdasarkan Tujuan (kaitannya dengan Renkon) :
- Pemahaman
- Belum ada Renkon
- Tujuan utk menyusun Renkon & Renops
- Peserta: Pejabat teknis yang membidangi
- Penyempurnaan
- Sudah ada Renkon, belum memahami isi/blm operasional
- Tujuan: untuk menyempurnakan Renkon & Renops
- Peserta: Pejabat teknis yang membidangi
- Review/Uji
- Sudah ada Renkon, sudah memahami isi
- Tujuan: untuk mengkaji dan menguji Renkon & Renops
- Peserta: pejabat pengambil keputusan

Pelaksanaan TTX :
- Fasilitator akan memberikan skenario dan gambaran kejadian bencana
- Fasilitator akan mengajukan pertanyaan
- Partisipan memberikan jawaban sesuai dgn SOP atau yang biasa dilaksanakan
- Diadakan pada suatu ruangan, semua peserta dapat saling berinteraksi
- Memandu pelaksanakan diskusi terhadap hal-hal yang menjadi isu dan perdebatan
- Fasilitator akan memfasilitasi sampai terdapat pemahaman bersama thd suatu isu sesuai dgn aturan yg berlaku
- Mengumpulkan setiap jawaban dari setiap pertanyaan untuk dianalisa menjadi bahan untuk SOP
Tolok Ukur TTX :
- Adanya masukan dari para peserta sebagai bahan evaluasi dari kebijakan, perencanaan dan prosedur yang telah dibuat
- Ditindaklanjuti dalam bentuk penyusunan SOP daerah dalam Penanggulangan Bencana
Peserta TTX :
- Para pejabat yg berwenang dlm pengambilan keputusan dr semua pihak yg terkait
- Observer/peninjau
- Fasilitator
Metode TTX :
- Focus group discussion yang difasilitasi oleh fasilitator sesuai bidangnya dan skenario yg sudah ditetapkan

CPX (Gladi Posko)
Di fokuskan kepada menguji dan menerapkan SOP (Standart Operational Procedure) yang sudah ada dalam bentuk pengerahan personil dan peralatan dalam simulasi lapangan.
- Merupakan latihan yang bersifat interaktif seperti kejadian sesungguhnya tanpa pengerahan peralatan. Disimulasikan sebuah kejadian serealistis mungkin untuk dapat menggerakkan seluruh sumber daya yang sebenarnya.
- Mengarahkan kebijakan, koordinasi, dan operasional pelaku untuk merespon secara realistis terhadap pengiriman pesan yang bertahap oleh Bulsi dan kurir. Pesan merupakan masalah berlanjut yang benar-benar mungkin terjadi dalam keadaan darurat bencana.
- Latihan bersifat mengarahkan pelaku untuk merespon secara real time dalam mengambil keputusan dan tindakan. Semua keputusan dan tindakan yang diambil akan membutuhkan tanggapan dan tindakan dari pelaku lain.
- Latihan bersifat kompleks karena menyebabkan pelaku untuk membuat keputusan dan bertindak berdasarkan persoalan yang diberikan.
Mekanisme CPX :
- Kegiatan diproyeksikan melalui RIG (Rencana Informasi Geladi) / MSEL yang dikendalikan oleh Pengendali
- Reaksi pelaku difokuskan pada tahap pra bencana, saat bencana dan pasca bencana/pengakhiran.
- Pergerakan dari personil dan peralatan disimulasikan

Tugas & Tanggungjawab di Posko Penanganan Darurat Bencana :
- Komandan Penanganan Darurat Bencana :
- Mereview dan merevisi rencana operasi sesuai dengan ancaman terkini dan situasi.
- Mengeluarkan SK keadaan darurat bencana.
- Membentuk dan mengaktifkan organisasi PDB.
- Menyiagakan sumberdaya (manusia, logistic, dan peralatan).
- Mengidentifikasi kebutuhan sumberdaya (jumlah dan kapasitas)
- Memastikan adanya akuntabilitas selama penanganan darurat bencana.
- Mengatur pembagian kerja dengan benar dan jelas.
- Montoring dan evaluasi.
- Bidang Sekretariat dan Humas :
- Menyelenggarakan administrasi umum (non keuangan) dan pelaporan.
- Membuat dan menyediakan data informasi terkini tentang kondisi bencana yang terjadi.
- Bidang Informasi & Komunikasi :
- Menyiapkan Media Center.
- Menyediakan papan informasi.
- Inventarisasi dan informasi bantuan.
- Menyiapkan peralatan komunikasi radio dan telepon.
- Menyebarkan informasi mengenai kejadian bencana melalui pusdalops.
- Bidang Perencanaan :
- Memastikan adanya proses perencanaan yang terpadu
- Memberikan alternatif prioritas dan tujuan yang akan ditentukan komandan
- Bidang Operasi :
- Melakukan Operasi PDB yang terpadu untuk mencapai tujuan/sasaran,
- Menetapkan strategi dan melibatkan sumberdaya multi-pihak secara efektif dan efisien
- Bidang Logistik :
- Memastikan dukungan logistik (fasilitas, peralatan, sumberdaya, sarana transportasi dan komunikasi, layanan medis, dsb) yang diperlukan untuk kelancaran operasi PDB tersedia sesuai kebutuhan
- Bidang Administrasi dan Keuangan :
- Memastikan dukungan untuk hal-hal yang terkait administrasi dan keuangan untuk kelancaran operasi PDB, termasuk pertanggungjawaban administrasi yang akuntabel dan transparan


Peserta CPX
- Para pejabat yg berwenang dlm pengambilan keputusan dr semua pihak yg terkait
- Observer/peninjau
- Fasilitator
Metode CPX
Latihan bersifat mengarahkan pelaku untuk merespon secara real time dalam mengambil keputusan dan tindakan. Semua keputusan dan tindakan yang diambil akan membutuhkan tanggapan dan tindakan dari pelaku lain.

After Action Review (AAR)
- Pencapaian tujuan TTX & CPX apakah sudah optimal
- Tanggapan tentang jalannya TTX & CPX
- Pemahaman dan pembahasan terhadap isu yang berkembang dalam TTX & CPX
- Rekomendasi dan saran tindak lanjut
Sumber : Pusdiklat BNPB
Sumber berita : bpbd.kotimkab.go.id