Rapat evaluasi status tanggap darurat bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (KARHUTLA) dipimpin oleh Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kotim Rihel, S.Sos bertempat di Gedung Pusdalops Kantor BPBD Kab.Kotim, Senin (16/10/2023).
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menetapkan status tanggap darurat bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Kotawaringin Timur sudah diperpanjang 3 Kali dan hari ini diperpanjang kembali selama sepekan.
Asisten I Setda Kotim Rihel mengatakan pertimbangan perpanjangan tersebut karena berdasarkan paparan BMKG bahwa Oktober dasarian III wilayah hulu memasuki musim hujan namun wilayah selatan diprediksi belum ada hujan.
“Jika perkiraan tadi bahwa wilayah utara sudah hujan tetapi selatan tidak hujan sehingga nanti tidak menutup kemungkinan jika diperpanjang lagi tidak ada hujan”. Kata Rihel
kepala BPBD Kotim Multazam menambahkan saat ini ada 691.586 hektare lahan yang terbakar. Jumlah itu hanya dari lokasi karhutla yang bisa didatangi oleh tim BPBD, sedangkan kondisi riil kemungkinan lebih besar.
Pemadaman saat ini juga mengandalkan water bombing atau pengeboman air menggunakan helikopter milik BNPB. Sementara untuk tim pemadaman darat dilakukan dengan menyeimbangkan personel dan peralatan yang ada. Pemadaman pada malam tidak bisa optimal lagi karena jarak pandang terbatas akibat asap, tingkat kelelahan tinggi dan risiko binatang berbahaya. Kendala lain yaitu ada beberapa mesin pompa yang rusak.
“Kita harus waspada karena bahan bakaran masih banyak dan gambut semakin kering. Beberapa hari terakhir pemadaman dilakukan di Jalan MT Haryono Barat dan Jalan Tjilik Riwut Km 8 Pemadaman tiga hari berturut-turut, bahkan dibantu water bombing,” ujar Multazam.
Rapat tersebut dihadiri Kepala OPD terkait, Perwakilan Polres Kotim, Perwakilan Dandim 1015, perwakilan Kepala Stasiun Meteorologi H.Asan Sampit, Camat se-Kotim dan Undangan lainnya