Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah menggelar Seminar Sehari dalam rangka Hari Museum Indonesia dengan tema ?Penyusunan Dokumen Strategi Pengembangan Museum Kayu Sebagai Wisata Edukasi di Sampit, bertempat di Gedung Serba Guna, Senin (16/9/2019).
Acara pembukaan dihadiri oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, yang mewakili Kapolres Kotawaringin Timur, Kepala SOPD, Ketua Dewan Adat Dayak, Kepala UPT Museum Kayu, Peserta Peninjau, Perguruan Tinggi, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pelaku Budaya, Insan Pers Media Cetak dan Elektronik, Para Pelajar dan Mahasiswa.
Bupati Kotawaringin Timur dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah H. Halikinnor, S.H, M.M. mengatakan bahwa sebagaimana telah kita lihat hari ini telah berkumpul semua unsur lapisan masyarakat baik para tokoh Masyarakat, Tokoh Agama Pengusaha, Kepala OPD, Ormas/OKP, LSM, Mahasiswa, Perwakilan Kaum Perempuan serta tokoh masyarakat lainnya mudah-mudahan setelah Seminar ini akan lahirnya konsep tentang strategi pengembangan Museum Kabupaten Kotawaringin Timur ke depan yang sesuai dengan dinamika masyarakat serta solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dalam mewujudkan pembangunan di berbagai sektor.
Sesuai dengan UU Pemajuan Kebudayaan RI No. 5 Tahun 2017. khususnya di dalam pasal 1 yang menyatakan Pemajuan Kebudayaan adalah upaya meningkatkan Ketahanan Budaya, dan Kontribusi Budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui Perlindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjalankan peran dalam rangka Pemajuan Kebudayaan, maka diselenggarakan seminar ini. Seminar ini dapat menjadi salah satu wadah penyampaian informasi mengenai khasanah pengetahuan kepada publik sehingga Museum Kayu Sampit, dapat memainkan peran aktif dalam proses belajar mengajar, menunjang pendidikan formal dan usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, serta menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap negara bangsa Indonesia.
Rasa cinta dan rasa memiliki terhadap Kabupaten Kotawaringin Timur hendaknya terpatri dalam dada, tercermin dalam sikap dan terwujud dalam tingkah laku setiap diri pribadi masyarakat Kotawaringin Timur. Rasa cinta dan bangga terhadap daerah ini harus termanifestasi dalam kerja keras, kerja ikhlas dan kerja cerdas sesuai dengan potensi dan profesi kita masing-masing sehingga kata tersebut tidak hanya indah dalam tataran retorika tapi menjelma dalam implementasi dan karya nyata.
Untuk mewujudkan strategi pembangunan sebagimana yang diharapkan oleh masyarakat kita, pengembangan museum sebagai edukasi akses pendidikan yang bermutu dan berdaya saing, baik Pendidikan Formal maupun Non Formal sehingga Museum mampu melahirkan generasi yang menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta memiliki Iman dan Taqwa (IMTAQ). Dengan strategi Pendidikan seperti ini ke depan diharapkan mampu menekan angka pengangguran di Kotawaringin Timur.
Pada kesempatan tersebut beliau mengajak kepada peserta seminar agar dalam Seminar ini dapat mencurahkan pikiran dan pendapat secara serius guna menghasilkan sebuah rumusan baik dan bijak untuk pembangunan Kabupaten Kotawaringi Timur di masa mendatang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur Drs. Fajrurahman, M.M dalam sambutannya mengatakan bahwa, kunjungan ke Museum Kayu Sampit terus mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2016 sebanyak 706 orang, 2017 sebanyak 1.689 orang, 2018 sebanyak 2.300 orang dan tahun 2019 ditargetkan sebanyak 3.500 pengunjung.
Beliau juga mengharapkan dukungan masyarakat semoga ada hal-hal yang dapat meningkatkan kemajuan Museum Kayu Sampit. (BID-PIKP)