Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menggelar kegiatan rembuk stunting Tahun 2023 di Aula Sei Mentaya Bappelitbangda. Pada kesempatan itu Bupati H.Halikinnor, SH., MM secara langsung membuka kegiatan tersebut, Rabu (12/07/2023). Kegiatan ini dihadiri oleh Camat beserta Ketua TP PKK Kecamatan se-Kotim, pimpinan/ketua organisasi profesi dan kepala Puskesmas se-Kabupaten Kotawaringin Timur.
Rembuk stunting yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan salah satu tahapan pelaksanaan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi. Dalam kegiatan ini, Bupati Halikinnor, Sekretaris Daerah Fajrurrahman, perwakilan Polres Kotim, serta SOPD terkait menandatangani Komitmen Bersama untuk merencanakan, menganggarkan, dan melaksanakan pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Stunting menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur karena memiliki dampak negatif jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang mengakibatkan tinggi badan mereka lebih pendek dari tinggi badan normal yang seharusnya mereka capai pada usia tertentu. Selain akibat masalah kesehatan, stunting umumnya juga disebabkan karena siklus kemiskinan, dampak sosial, dan ekonomi. Oleh karena itu, Pemerintah khususnya Kabupaten Kotawaringin Timur berkomitmen untuk meningkatkan gizi pada anak-anak direntang 1000 hari pertama kehidupan.
Dalam sambutannya, Bupati Halikinnor menyampaikan bahwa data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementrian Kesehatan RI angka prevalensi stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 27,9%. Sementara, per-Juni 2023 mengacu pada data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur, data prevalensi stunting mengalami penurunan menjadi 20,7%.
“Walaupun mengalami penurunan diketahui ada 5 Kecamatan dengan angka stunting yang tinggi. Maka dari itu upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur masih harus ditingkatkan agar target penurunan stunting yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebesar 14% pada tahun 2024 dapat tercapai” Ucap Bupati dalam sambutannya.
Selain itu, berdasarkan analisis situasi yang dilaksanakan pada awal tahun 2023 yang lalu, merujuk pada data stunting dari aplikasi E-PPGBM Dinas Kesehatan dan data Keluarga Beresiko Stunting dari Dinas P3AP2KB telah disepakati bahwa Desa Lokus Stunting tahun 2024 sebanyak 16 desa, berkurang 6 desa dari tahun 2023 yang sebesar 22 desa.
Bupati ingin mengajak semua OPD termasuk semua perusahaan yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur untuk terlibat dalam “grebeg stunting”. Dalam grebeg stunting yang dimaksud Bupati adalah dalam hal pengadaan susu dan telur, karena protein sangat diperlukan pada anak yang berstatus stunting.
Bupati juga berharap dengan kegiatan rembuk stunting ini dapat menghasilkan inovasi program dan kegiatan dalam penanganan stunting, serta menghasilkan kesamaan pandangan dan persepsi dalam penanganan stunting sehingga program dan kegiatan yang dilaksanakan akan saling terintegrasi dan bersinergi.