Kunjungan Kerja Komisi C DPRD Provinsi Kalimantan Tengah Terkait Program Pemerintah Daerah Dalam Upaya Penanganan Stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur

Bertempat di Aula Sei Mentaya BAPPEDA Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi Lokasi Kunjungan Kerja Komisi C DPRD Provinsi Kalimantan Tengah terkait Program Pemerintah Daerah dalam upaya menangani Stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur yang pada tahun 2019 mencapai 48,4% tertinggi di Provinsi Kalimantan Tengah.

Acara di buka oleh perwakilan Bupati Kotawaringin Timur yaitu Sutaman selaku Staff Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik sekaligus Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur dan juga hadiri oleh Plt. Kepala BAPPEDA Kotawaringin Timur Ramadhan SE, M.Ec, M.Dev, Anggota Komisi C DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, serta Perwakilan SOPD Daerah Provinsi maupun Kabupaten yang berperan langsung dalam upaya penanganan dan pencegahan Stunting di Provinsi Kalimantan Tengah.

Dalam rapat upaya penanganan Stunting di Aula Sei Mentaya BAPPEDA disampaikan Berdasarkan hasil survei terakhir Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kementrian Kesehatan angka stunting di Kalteng berada di kisaran 34.04 persen lebih tinggi dari angka nasional 30.08 persen. Menempati peringkat Ke ? 4 Terburuk se-Indonesia kasus terbanyak di 3 Kabupaten Yaitu Kotawaringin Timur, Barito Timur dan Kapuas.

Dalam rapat pada tanggal 27 Juni disampaikan juga Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah akan fokus dengan penanganan stunting di Kotawaringin Timur. Setelah itu, kabupaten lainnya akan disasar. Bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan setempat akan memberikan bantuan berupa pemberian makanan tambahan ibu hamil dan anak usia di bawah dua tahun untuk menghindari stunting.

Selain itu dalam Rencana Kunjungan Kerja Komisi C DPRD Provinsi Kalimantan Tengah juga berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memberikan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan menggerakan semua anggaran baik dari APBN, APBD Provinsi, Kabupaten dan Kota hingga Dana Desa. Dana inilah yang nantinya membantu masyarakat dalam melakukan pemeriksaan kesehatan dan penyetaraan gizinya. Sebanyak 900 Posyandu di Kabupaten Kotawaringin Timur sudah aktif melakukan kegiatan pencegahan stunting karena Posyandu sebagai tempat pelayanan terdekat di tengah Masyarakat yang menjangkau hingga daerah pedalaman.

[AGENDA KEGIATAN]

Tidak ada agenda