Dalam rangka mendukung salah satu fokus prioritas Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019 Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yaitu pembangunan manusia melalui pengurangan dan pengentasan kemiskinan, Kementerian Komunikasi dan Informatika R.I melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik telah melaksanakan kegiatan Forum Dialog Bantuan Sosial (BPNT/PKH) dalam Rangka Intervensi Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting, bertempat di Ruang Command Center Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kotawaringin Timur Jl. Ahmad Yani Sampit, Rabu (21/8-2019).
Acara dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum Setda Kab. Kotawaringin Timur, Dinas Kominfo, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Koordinator PKH Kab. Kotawaringin Timur, Pendamping Program BPNT/PKH Kecamatan Baamang (5 Orang),Pendamping Program BPNT/PKH Kec. Mentawa Baru Ketapang (5 Orang), Pendamping Program BPNT/PKH Kecamatan Seranau (4 Orang), Keluarga Penerima Manfaat Kec. Baamang (35 Orang), Keluarga Penerima Manfaat Kecamatan Mentawa Baru Ketapang (45 Orang), Keluarga Penerima Manfaat Kec.Seranau (35 Orang), Jurnalis Media Cetak dan Media Elektronik (20 Orang).
Bupati Kotawaringin Timur, yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum H. Imam Subekti, S.Pt, M.M.dalam sambutannya mengatakan bahwa, pada Tahun 2019 Kab. Kotawaringin Timur ditetapkan oleh Pemerintah sebagai salah satu Kabupaten yang menjadi proritas penanganan stunting dari 160 Kabupaten/Kota se Indonesia.
Stunting merupakan gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Anak stunting cenderung lebih kerdil dibanding anak seusianya. Pemerintah optimistis angka prevalensi stunting semakin turun karena ragam kebijakan intervensi penanggulangan stunting.
?Penanganan stunting di Kab. Kotawaringin Timur dilaksanakan secara terintegrasi dengan melibatkan semua stakeholder, termasuk diantaranya adalah kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat yang kita atur dalam bentuk Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2018 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kab. Kotawaringin Timur. Masalah stunting juga tidak hanya menjadi tugas bidang kesehatan saja tetapi menjadi tugas semua, baik dari sisi penyediaan pangan yang bergizi, kualitas sanitasi, lingkungan yang bersih, sosialisasi dan publikasi secara kontinyu, ?ujarnya.
?Melalui forum dialog ini diharapkan dapat memberikan kesadaran dan pengetahuan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial tentang stunting serta mendorong pemahaman pentingnya pemanfaatan bantuan sosial sebagai upaya pencegahan stunting. Sebagaimana visi dan misi Pemerintah Kab. Kotawaringin Timur bahwa pembangunan manusia sangat penting sekali, berdasarkan data BPS Tahun 2018 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kab. Kotawaringin Timur adalah 70,56 artinya berada pada kategori tinggi, sehingga dengan adanya kegiatan prioritas penanganan stunting ini diharapkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kab. Kotawaringin Timur? harapnya.
Pada kesempatan tersebut juga diadakan Talkshow dengan Narasumber Ahli Gizi/Praktisi Gizi dengan materi “Cegah Stunting Itu Penting”, Kementerian Sosial, tentang ?Penurunan Prevalensi Stunting Melalui Bantuan Sosial (PKH & BPNT) dan Alumni/Graduasi Pendamping atau Keluarga Penerima Manfaat BPNT/PKH. (PIKP)
