Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar rapat penting dalam rangka menetapkan target indikator makro Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kotim tahun 2025–2029. Rapat berlangsung di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Kotim pada Senin (23/06/2025), dan dihadiri oleh seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Kotim.
Dalam arahannya, Bupati Kotim H. Halikinnor menekankan pentingnya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai salah satu indikator utama dalam pembangunan daerah. Ia menyatakan bahwa memasang target tinggi bukan untuk sekadar pencapaian angka, melainkan untuk memicu semangat bekerja lebih keras.
“Walaupun target tinggi belum tentu tercapai, namun kita harus berusaha semaksimal mungkin. Target tinggi ini akan memacu kita untuk bekerja lebih giat dan inovatif,” ujar Halikinnor.
Selain IPM, isu penurunan angka kemiskinan dan stunting juga menjadi sorotan utama. Halikinnor mengungkapkan bahwa angka stunting di Kotim masih tergolong tinggi di Kalimantan Tengah. Namun, berkat berbagai inovasi dan program yang telah dijalankan, penurunan angka stunting menunjukkan hasil yang signifikan.
“Penurunan stunting dari 35,5% menjadi 22% sangat signifikan. Bahkan pusat sempat tidak percaya karena menganggap penurunannya melejit,” ungkapnya bangga.
Ia juga menjelaskan bahwa indikator IPM sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kesehatan, termasuk angka kematian bayi. Oleh sebab itu, Halikinnor mengimbau para ibu untuk rutin membawa balitanya ke posyandu serta bagi ibu hamil untuk rutin memeriksakan kehamilannya.
Rapat tersebut menjadi tonggak awal penetapan arah pembangunan Kotim lima tahun ke depan, dengan semangat kolaboratif dan tekad untuk terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.
Adapun beberapa bahasan lain yang diangkat diantaranya peningkatan target laju pertumbuhan ekonomi, peningkatan target penurunan tingkat pengangguran terbuka, indeks gini, dan tingkat inflasi.
Sumber berita : mediacenter.kotimkab.go.id