Sampit (29/10) – Balai besar POM Palangkaraya mengadakan pemberdayaan masyarakat dengan komunikasi, infomasi dan edukasi (KIE) terhadap makanan dan minuman pada masyarakat Kotim kurang lebih 250 orang di Aula Hotel Werra Jl.Soedirman Sampit pada tanggal 29 Oktober 2019.
Hadir dalam acara tersebut yaitu dari Kepala Balai Besar POM Palangkaraya, perwakilan dari Dinas Perdagangan dan Perindustri, Dinas Kominfo, Dinas Kesehatan, Kwarcab Pramuka Kotim. Acara dibuka oleh Bapak H. Sutaman SH, M.H Staff Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Kabupaten Kotawaringin Timur.Dalam sambutannnya beliau mengatakan bahwa dalam menjalani hidup ini kita selalu memelihara kesehatan kita agar selalu segar, bugar, sehat dan kuat, berkaitan dengan itu hendaknya kita makan dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Marilah kita cermat dalam memilih obat dan makanan yang kita konsumsi. Kita sebagai makhluk ALLAH Yang Maha Kuasa, hidup dimuka bumi persada ini sewajarnya selalu mengucapkan rasa syukur atas nikmat dan rahmatNya yang telah memberikan kehidupan yang bahagia. Mengkonsumsi makanan yang aman dan sehat merupakan suatu keharusan, demikian juga bila kita sakit hendaknya berobat dengan benar dan memperoleh obat di jalur yang sudah ditempatkan.Pemberdayaan masyarakat melauli Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) obat dan makanan merupakan sarana untuk mencegah beredarnya produk obat dan makanan yang membahayakan kesehatan sehingga dapat meningkatkan efektivitas pengawasan obat dan makanan.
Berkembangnya teknologi yang semakin pesat memungkinkan peredaran obat dan makanan yang tidak memenuhi ketentuan, sehingga masyarakat perlu pendampingan dalam menghadapi era digitalisasi ini.
Seluruh elemen masyarakat perlu digerakkan untuk mendukung gerakan ini. Badan POM RI melalui Badan Besar POM di Palangkaraya dalam hal ini perlu melibatkan lintas sektor terkait di Pemerintah Kota Palangkaraya agar kegiatan lebih efektif. Demikina pula dinas-dinas tekait hendaknya bersinergi dengan Balai Besar POM di Palangkaraya dalam hal peningkatkan efektivitas pengawasan obat dan makanan melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat preventif, memberdayakan masyarakat agar dapat melindungi dirinya sendiri.